Minggu, 12 Oktober 2014

Pemeliharaan Induk



Pemilihan induk (bibit) dan penyimpanan
1.      Pemilihan induk (bibit)
Ciri-ciri induk bibit nila yang unggul adalah sebagai berikut:
Ø  Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
Ø  Pertumbuhannya sangat cepat.
Ø  Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
Ø  Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
Ø  Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 120-180 gram lebih per ekor dan berumur sekitar 4-5 bulan. Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut:
                 

(Ikan Induk Betina)                                               (Ikan Induk Jantan)

A.    Ciri-ciri induk ikan nila jantan :
Ø  Warna badan lebih gelap dari betina.
Ø  Bila waktunya mijah, bagian tepi sirip berwarna merah cerah.
Ø  Sifatnya galak terutama terhadap jantan lainnya.
Ø  Alat kelamin berupa tonjolan (papila) di belakang lubang anus. Pada tonjolan itu terdapat satu lubang untuk mengeluarkan sperma.
Ø  Tulang rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh.
Ø  Bila tiba waktunya memijah, sperma yang berwarna putih dapat dikeluarkan dengan pengurutan perut ikan ke arah belakang.
Ø  Sisik nila jantan lebih besar dari pada nila betina. Sisik di bawah dagu dan perut berwarna gelap.
Ø  Sirip punggung dan ekor bergaris yang terputus putus.

B.     Ciri-ciri induk ikan nila jantan betina :
Ø Alat kelaminnya berupa tonjolan di belakang anus. Namun pada tonjolan itu ada 2 lubang. Lubang yang depan untuk mengeluarkan telur, sedang lubang belakang untuk mengeluarkan air seni.
Ø Warna tubuh lebih cerah dibanding dengan jantan dan gerakannya lamban.
Ø Bila telah mengandung telur yang matang (saat hampir mijah), perutnnya tampak membesar. Namun bila perutnya di urut tidak ada cairan atau telur yang keluar.
Ø Sisik di bawah dagu dan perut berwarna putih/cerah.
Ø Sirip punggung dan ekor bergaris garis tidak terputus putus.
Ikan nila sangat mudah kawin silang dan bertelur secara liar. Akibatnya, kepadatan kolam meningkat. Disamping itu, ikan nila yang sedang beranak lambat pertumbuhan sehingga diperlukan waktu yang lebih lama agar dicapai ukuran untuk dikonsumsi yang diharapkan. Untuk mengatasi kekurangan ikan nila di atas, maka dikembang metode kultur tunggal kelamin (monoseks). Dalam metode ini benih jantan saja yang dipelihara karena ikan nila jantan yang tumbuh lebih cepat daripada ikan nila betina.
Ada empat cara untuk memproduksi benih ikan nila jantan yaitu:
Ø  Secara manual (dipilih).
Ø  Sistem hibridisasi antar jenis tertentu.
Ø  Merangsang perubahan seks dengan hormon.
Ø  Teknik penggunaan hormon seks jantan ada dua cara.
Ø  Perendaman.
Ø  Perlakuan hormon melalui pakan.

2.      Penyimpanan induk

Ø  Kolam penyimpanan induk dibuat minimum ukuran 2 x 1 m, kedalaman 0,75 m untuk 2 ekor indukan, aliran air minimal 1 L/menit/m2
Ø  Pakan diberikan 3 % x bobot total induk 3 kali sehari
Ø  Induk jantan dan betina disimpan secara terpisah.
Ø  Padat penebaran induk 1 ekor/m2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar