Pemilihan
induk (bibit) dan penyimpanan
1. Pemilihan induk (bibit)
Ciri-ciri
induk bibit nila yang unggul adalah sebagai berikut:
Ø Mampu
memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
Ø Pertumbuhannya
sangat cepat.
Ø Sangat
responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
Ø Resisten
terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
Ø Dapat
hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
Ukuran induk yang baik
untuk dipijahkan yaitu 120-180 gram lebih per ekor dan berumur sekitar 4-5
bulan. Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah
sebagai berikut:
(Ikan Induk Betina)
(Ikan Induk Jantan)
A. Ciri-ciri induk ikan nila jantan :
Ø Warna badan lebih gelap dari betina.
Ø Bila waktunya mijah, bagian tepi
sirip berwarna merah cerah.
Ø Sifatnya galak terutama terhadap
jantan lainnya.
Ø Alat kelamin berupa tonjolan
(papila) di belakang lubang anus. Pada tonjolan itu terdapat satu lubang untuk
mengeluarkan sperma.
Ø Tulang rahang melebar ke belakang
yang memberi kesan kokoh.
Ø Bila tiba waktunya memijah, sperma
yang berwarna putih dapat dikeluarkan dengan pengurutan perut ikan ke arah
belakang.
Ø Sisik nila jantan lebih besar dari
pada nila betina. Sisik di bawah dagu dan perut berwarna gelap.
Ø Sirip punggung dan ekor bergaris
yang terputus putus.
B.
Ciri-ciri
induk ikan nila jantan betina :
Ø Alat kelaminnya berupa tonjolan di
belakang anus. Namun pada tonjolan itu ada 2 lubang. Lubang yang depan untuk
mengeluarkan telur, sedang lubang belakang untuk mengeluarkan air seni.
Ø Warna tubuh lebih cerah dibanding
dengan jantan dan gerakannya lamban.
Ø Bila telah mengandung telur yang
matang (saat hampir mijah), perutnnya tampak membesar. Namun bila perutnya di
urut tidak ada cairan atau telur yang keluar.
Ø Sisik di bawah dagu dan perut
berwarna putih/cerah.
Ø
Sirip
punggung dan ekor bergaris garis tidak terputus putus.
Ikan nila sangat mudah
kawin silang dan bertelur secara liar. Akibatnya, kepadatan kolam meningkat.
Disamping itu, ikan nila yang sedang beranak lambat pertumbuhan sehingga
diperlukan waktu yang lebih lama agar dicapai ukuran untuk dikonsumsi yang
diharapkan. Untuk mengatasi kekurangan ikan nila di atas, maka dikembang metode
kultur tunggal kelamin (monoseks). Dalam metode ini benih jantan saja yang dipelihara
karena ikan nila jantan yang tumbuh lebih cepat daripada ikan nila betina.
Ada empat cara
untuk memproduksi benih ikan nila jantan yaitu:
Ø Secara
manual (dipilih).
Ø Sistem
hibridisasi antar jenis tertentu.
Ø Merangsang
perubahan seks dengan hormon.
Ø Teknik
penggunaan hormon seks jantan ada dua cara.
Ø Perendaman.
Ø Perlakuan
hormon melalui pakan.
2. Penyimpanan induk
Ø Kolam penyimpanan induk dibuat
minimum ukuran 2 x 1 m, kedalaman 0,75 m untuk 2 ekor indukan, aliran air
minimal 1 L/menit/m2
Ø Pakan diberikan 3 % x bobot total
induk 3 kali sehari
Ø Induk jantan dan betina disimpan
secara terpisah.
Ø Padat penebaran induk 1 ekor/m2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar