Minggu, 12 Oktober 2014

Penetasan Telur

Penetasan Telur
 
Pada ikan nila yang telurnya akan ditetaskan pada corong penetasan harus
dilakukan pemanenan telur. Pemanenan telur ikan nila ini dilakukan pada hari ke 9.
Pemanenan dilakukan dengan cara mengambil telur dari mulut induk betina ikan nila.
Sebelum pemanenan terlebih dahulu permukaan air kolam diturunkan sampai
ketinggian 10 - 20 cm. Jika pemijahan dilakukan di hapa (waring), maka caranya
adalah dengan menarik salah satu ujung hapa ke salah satu sudut hapa. dengan
hati-hati untuk menghindari induk mengeluarkan telur. Karena induk ikan nila jika
merasa dalam bahaya atau terdesak akan mengeluarkan telur di sembarang tempat.
Hal ini akan menyulitkan dalam mengumpulkan telur ikan nila.
Pengambilan telur ikan nila dilakukan dengan menangkap induk satu persatu.
Penangkapan induk dilakukan menggunakan seser kasar dan seser halus. Kedua
seser ini digunakan pada saat bersamaan. Seser kasar berfungsi untuk menangkap
induk sedangkan seser halus berfungsi untuk menampung telur ikan. Seser kasar
terletak terletak dibagian bawah. Pada saat menangkap induk dilakukan dengan hati-
hati agar telur tidak dikeluarkan. Cara mengambil telur dari induk betina yaitu dengan
memegang bagian kepala ikan. Pada saat bersamaan salah satu jari tangan
membuka mulut dan tutup insang. Selanjutnya tutup insang di siram air sehingga
telur keluar melalui rongga mulut. Selanjutnya telur-telur tersebut ditampung dalam
wadah. Hal yang perlu diperhatikan adalah menghindari gerakan induk sekecil
mungkin agar telur yang telah keluar tidak berserakan. Induk yang telah diambil
telurnya dan yang belum memijah dikembalikan ke kolam pemeliharaan induk. Telur
pada wadah penampungan jangan terkena sinar matahari langsung dan diupayakan
telur selalu bergerak. Telur yang terlalu lama diam serta kena sinar matahari
langsung dapat menimbulkan kematian. Selanjutnya sebelum dimasukkan ke corong
tetas, telur terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran berupa lumpur, lumut, sisa pakan
dan sebagainya. Telur yang telah bersih dari kotoran dapat dimasukkan ke dalam
corong penetasan
Pelepasan telur terjadi dalam beberapa kali dalam waktu beberapa menit.
Waktu yang diperlukan untuk pemijahan tidak lebih dari 10 - 15 menit. Sekali
bertelur, induk ikan nila dapat mengeluarkan telur sebanyak 300 - 3000 butir,
tergantung besar dan berat induk ikan betina. Induk muda yang pertama kali bertelur
kemampuannya masih sedikit. Makin tua umurnya, makin tinggi/banyak produksi
telurnya. Induk yang terlalu tua juga mulai menurun produksi telurnya serta kurang
baik mutu anak-anaknya. Sebaiknya induk ikan nila dipijahkan hanya selama 2 tahun
saja, kemudian diganti dengan induk yang baru. Telur yang telah dibuahi lalu
dipungut oleh induk betina dan dikulum di dalam rongga mulut untuk dieramkan.
Telur ikan yang dibuahi diameternya kurang lebih 2,8 mm. Selama mengerami
telurnya, induk betina tidak pernah makan sehingga badannya kurus. Pengeraman
terjadi selama 2-3 hari, dan setelah menetas larva masih dijaga oleh induknya
selama 6-7 hari. Ukuran burayak/larva yang baru menetas antara 0,9 - 10 mm.
Burayak yang masih ada dalam mulut induknya mengisap telur kuning yang ada
pada tubuhnya selama 4 - 5 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar