1.
Pematangan gonad dan telur induk.
Ø Pematangan gonad dan telur induk
merupakan tahap pertama dalam pemijahan benih. Dalam bak penyimpanan aliran air
paling sedikit 0,8 L/menit.
Ø Induk diberi pakan (pelet), 3 % x
bobot total induk dan diberikan sebanyak 3 kali sehari, yang mengandung protein
sebanyak 30-40 % dengan kandungan lemak tidak lebih dari 3 %.Perlu pula
ditambahkan vitamin E dan C yang berasal dari taoge dan daun daunan/sayuran
yang di iris. Komposisi pakan dapat dilihat pada Tabel
Ø Kurang lebih 2 minggu kemudian,
induk sudah mengalami matang gonad dan telur. Pada saat itu induk sudah dapat
dipijahkan. Bobot induk antara 500 – 600 g/ ekor.
2.
Pemijahan dan penetasan telur.
Ø Untuk kolam yang luasnya 100 m2
dapat ditebari induk nila sebanyak 90 ekor yang terdiri dari 30 ekor jantan dan
60 ekor betina.
Ø Bila telah mendapatkan pasangan,
ikan jantan membuat cekungan di dasar kolam sebagai tempat pemijahan. Cekungan
berbentuk bulat cekung dengan garis tengah kira 30-50 cm atau tergantung ukuran
induk ikan.
Ø Setelah cekungan selesai dibuat,
pasangan ikan nila melakukan pemijahan pada saat matahari terbenam, selama
proses pemijahan induk betina berada di dalam cekungan. Kemudian induk jantan
mendekati induk betina dan pada saat itu induk betina mengeluarkan telurnya.
Telur telur itu tersimpan dalam cekungan dan dalam waktu yang bersamaan induk
jantan menghamburkan spermanya di situ dan terjadilah pembuahan (fertiliasi)
telur.
Ø Pelepasan telur terjadi beberapa
kali dalam jarak waktu beberapa menit. Waktu yang diperlukan untuk pemijahan
kurang lebih 10-15 menit. Sekali bertelur induk nila dapat mengeluarkan telur
300 -3000 butir, tergantung berat dan umur induk betina. Sebaiknya induk betina
nila dipijahkan sampai umur 2 tahun.
Ø Telur yang telah dibuahi lalu di kulum
oleh induk betina di dalam rongga mulut untuk dierami, selama mengerami telur
induk betina tidak makan sehingga kelihatan kurus.
Ø Selesai pemijahan induk nila jantan
pergi meninggalkan induk betina. Beberapa hari kemudian induk jantan itu dapat
melakukan perkawinan dengan betina lainnya.
Ø Telur menetas setelah 2 hari, anak
nila (burayak) yang baru menetas masih mengandung kantong kuning telur. Ukuran
burayak yang baru menetas antara 0,9 – 1 mm. Burayak ini masih terus tinggal di
dalam mulut induknya sampai 5-7 hari sampai kuning telurnya terserap habis.
Setelah itu burayak mulai mencari makan di luar mulut induknya.
Ø Ketika burayak belajar makan,
burayak memakan zooplankton yang ukuran kecil sekali. Apabila tidak terdapat
zooplankton, pakannya dapat diganti dengan bekatul atau tepung kedelai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar