Minggu, 12 Oktober 2014

Pemijahan Induk



1. Pematangan gonad dan telur induk.
Ø  Pematangan gonad dan telur induk merupakan tahap pertama dalam pemijahan benih. Dalam bak penyimpanan aliran air paling sedikit 0,8 L/menit.
Ø  Induk diberi pakan (pelet), 3 % x bobot total induk dan diberikan sebanyak 3 kali sehari, yang mengandung protein sebanyak 30-40 % dengan kandungan lemak tidak lebih dari 3 %.Perlu pula ditambahkan vitamin E dan C yang berasal dari taoge dan daun daunan/sayuran yang di iris. Komposisi pakan dapat dilihat pada Tabel
Ø  Kurang lebih 2 minggu kemudian, induk sudah mengalami matang gonad dan telur. Pada saat itu induk sudah dapat dipijahkan. Bobot induk antara 500 – 600 g/ ekor.

2. Pemijahan dan penetasan telur.

Ø  Untuk kolam yang luasnya 100 m2 dapat ditebari induk nila sebanyak 90 ekor yang terdiri dari 30 ekor jantan dan 60 ekor betina.
Ø  Bila telah mendapatkan pasangan, ikan jantan membuat cekungan di dasar kolam sebagai tempat pemijahan. Cekungan berbentuk bulat cekung dengan garis tengah kira 30-50 cm atau tergantung ukuran induk ikan.
Ø  Setelah cekungan selesai dibuat, pasangan ikan nila melakukan pemijahan pada saat matahari terbenam, selama proses pemijahan induk betina berada di dalam cekungan. Kemudian induk jantan mendekati induk betina dan pada saat itu induk betina mengeluarkan telurnya. Telur telur itu tersimpan dalam cekungan dan dalam waktu yang bersamaan induk jantan menghamburkan spermanya di situ dan terjadilah pembuahan (fertiliasi) telur.
Ø  Pelepasan telur terjadi beberapa kali dalam jarak waktu beberapa menit. Waktu yang diperlukan untuk pemijahan kurang lebih 10-15 menit. Sekali bertelur induk nila dapat mengeluarkan telur 300 -3000 butir, tergantung berat dan umur induk betina. Sebaiknya induk betina nila dipijahkan sampai umur 2 tahun.
Ø  Telur yang telah dibuahi lalu di kulum oleh induk betina di dalam rongga mulut untuk dierami, selama mengerami telur induk betina tidak makan sehingga kelihatan kurus.
Ø  Selesai pemijahan induk nila jantan pergi meninggalkan induk betina. Beberapa hari kemudian induk jantan itu dapat melakukan perkawinan dengan betina lainnya.
Ø  Telur menetas setelah 2 hari, anak nila (burayak) yang baru menetas masih mengandung kantong kuning telur. Ukuran burayak yang baru menetas antara 0,9 – 1 mm. Burayak ini masih terus tinggal di dalam mulut induknya sampai 5-7 hari sampai kuning telurnya terserap habis. Setelah itu burayak mulai mencari makan di luar mulut induknya.
Ø  Ketika burayak belajar makan, burayak memakan zooplankton yang ukuran kecil sekali. Apabila tidak terdapat zooplankton, pakannya dapat diganti dengan bekatul atau tepung kedelai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar